Sejarah Sepeda
Kriing…kriing…ada sepeda…sepedaku roda dua.. Hhmm.. kalian pasti suka
menyanyikan lagu ini ketika sedang mengayuh sepeda. Nah, kira-kira seperti apa
ya bentuk sepeda ketika awal mula ditemukannya? Apakah memang seperti yang
sudah sering kalian pakai? Bagaimana bentuk rodanya? Yuk kita cari tau…
Menurut sejarah, sepeda ditemukan di Perancis pada akhir
abad 18. Di negeri itu, alat transportasi roda dua ini dinamai velocipede.
Selama bertahun-tahun, velocipede menjadi satu-satunya istilah yang merujuk
hasil rancang bangun kendaraan roda dua. Tapi menurut sumber lain, konon sepeda
pertama kali ditemukan di Inggris sekitar tahun 1970.
Menurut sejarah, sepeda ditemukan di Perancis pada akhir
abad 18. Di negeri itu, alat transportasi roda dua ini dinamai velocipede.
Selama bertahun-tahun, velocipede menjadi satu-satunya istilah yang merujuk
hasil rancang bangun kendaraan roda dua. Tapi menurut sumber lain, konon sepeda
pertama kali ditemukan di Inggris sekitar tahun 1970.
Saat pertama diciptakan, jangan membayangkan sepeda itu
sudah lengkap seperti sepeda-sepeda yang kalian miliki sekarang. Yang disebut
sepeda pada waktu itu adalah dua papan berbentuk bulat yang berfungsi sebagai
roda kemudian dihubungkan dengan rangka kayu untuk menyatukan keduanya. Bisa
dibayangkan, betapa canggung dan besar tampilan sepeda pada zaman itu. Cikal
bakal sepeda ini kemudian diberi nama Hobby Horses dan Celeriferes.
Pada tahun 1818, seorang mahasiswa matematika dan mekanik di
Heidelberg, Jerman bernama Baron Karls Drais von Sauerbronn menyempurnakan
velocipede hingga mempunyai mekanisme kemudi pada bagian roda depan. Drais
memberi sebuah system yang memungkinkan roda depan bisa berbelok kekanan atau
kekiri. Dengan mengambil tenaga gerak dari kedua kaki, Drais mampu meluncur
lebih cepat saat berkeliling kebun. Sepeda bikinan Drais ini dijuluki “dandy
horse” (kuda gaya). Drais sendiri menyebut kendaraan ini dengan nama, Draisienne.
Proses penciptaan selanjutnya dilakukan oleh Kirkpatrick
Macmillan. Saat itu pada tahun 1839, di Inggris, Mac Milan yang bekerja sebagai
pandai besi mulai berpikir untuk membuat sepeda yang lebih baik. Kemudian, Mac
Milan berhasil membuat sepeda yang dapat bergerak tanpa menapakkan kaki ke
tanah. Ia menambahkan batang penggerak yang menghubungkan antara roda belakang
dengan ban depan dan meletakan sebuah pedal kayu untuk menggerakannya roda.
Untuk menjalankannya, tinggal mengayuh pedal yang ada.
Sementara itu, di kota Paris, Prancis, seseorang yang
bernama Kirkpatrick Macmillan juga sedang berusaha untuk memodifikasi sepeda
buatan Drais. Michaux dan putranya membuat sepeda yang dijalankan dengan pedal.
Sepeda buatan Michaux memperoleh sambutan luar biasa. Dengan pedal, mengendarai
sepeda menjadi lebih ringan dan menyenangkan. Agar sepeda dapat berlari
kencang, maka ia memperbesar roda depannya.
Kendaraan ini semakin sempurna setelah seorang Prancis
lainnya yang bernama Pierre Lallement memperkuat roda dengan menambahkan
lingkaran besi di sekelilingnya (sekarang dikenal sebagai pelek atau velg) pada
tahun 1865. Lallement juga yang memperkenalkan sepeda dengan roda depan lebih
besar daripada roda belakang.
Pada tahun 1870, James Starley mulai membuat sepeda dengan
roda depan yang sangat besar sedang roda belakangnya sangat kecil. Kemudian
Starley berhasil membuat terobosan dengan mencipta roda berjari-jari dan metode
cross-tangent. Dengan sistem jari-jari pada roda, Starley bisa menghemat material
kayu dan membuat sepeda lebih ringan untuk dikendarai. Sayangnya, sepeda dengan
roda yang besar itu memiliki banyak kekurangan. Karena posisi pedal dan jok
yang cukup tinggi, kaum wanita dan orang-orang yang tidak begitu tinggi
mengeluhkan kesulitan untuk mengendarainya.
Untunglah pada tahun 1886 kekurangan itu diperbaiki oleh
keponakan Starley yang bernama John Kemp Starley. Ia berhasil membuat sepeda
yang lebih aman untuk dikendarai oleh siapa saja. Ia memasang rantai dan
menyamakan besarnya roda depan dan belakang. Penemuan yang tak kalah penting
juga dilakukan John Boyd Dunlop pada tahun 1888. Dunlop berhasil menemukan
teknologi ban sepeda yang bisa diisi dengan angin (pneumatic tire). Dari
sinilah, awal kemajuan sepeda yang pesat. Kemudian laju sepeda pun tak lagi
berguncang dan beragam bentuk sepeda berhasil diciptakan.
Penemuan berikutnya yang ikut menyumbang teknologi
persepedaan, yakni seperti rem, perbandingan gigi yang bisa dipindah-pindah,
rantai, setang yang bisa digerakkan dan masih banyak lagi yang membuat sepeda
makin nyaman untuk dikendarai. Sejak itu semakin banyak orang menggunakan
sepeda sebagai alat transportasi. Meskipun kini fungsinya mulai digantikan oleh
sepeda motor maupun mobil, namun sepeda tetap mempunyai cukup banyak penggemar.
sumber :
http://engineeringtown.com/kids/index.php/penemuan/103-sejarah-ditemukannya-sepeda
0 komentar:
Posting Komentar